Jumat, 20 November 2015

Laporan Praktikum Warna Tanah



LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH


WARNA TANAH







  
DI SUSUN OLEH :

NAMA                                    : YOHANIS SARMA
            NIM                                        : G11115536
            KELAS/ KELOMPOK          : E /14
            ASISTEN                               : MAGFIRAH DJAMALUDDIN



LABORATORIUM FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015





I.       PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah. Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut (Susanto 2005).
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku yang terdapat  pada Munsell Soil Color Chart. Penentuan ini meliputi penetapan warna dasar tanah (matriks), warna bidang struktur dan selaput liat, warna karatan dan konkresi, warna plintit dan warna humus.
Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu: kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma). Kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya. Nilai berhubungan dengan kebersihan warna. Kroma kadang-kadang disebut kejenuhan, yaitu kemurnian relative dari spektrum warna.
Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan pengamatan tentang proses terjadinya pelapukan dan untuk mengetahui sifat-sifat tanah dan kandungan bahan organik tanah.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat  menentukan warna tanah yang diambil dari daerah masing-masing sesuai dengan petunjuk buku Munsell Soil Color Chart.Sedangkan kegunaan dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat membedakan warna dari setiap lapisan tanah dan mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan warna tanah dengan buku buku Munsell Soil Color Chart.







II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Warna Tanah
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah.Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah (Hanafiah 2014).
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah  umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk,  yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi ( ). Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi ( ) misalnya dalam senyawa  (hematit) yang berwarna merah, atau . 3  (limonit) yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu- abu (daerah yang tereduksi) didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih terang. Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor yaitu jenis mineral dan jumlahnya, kandungan bahan organik tanah, kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan beragam warna dari putih sampai merah (Hanafiah 2014).
2.2 Warna Tanah Sebagai Indikator Kesuburan Tanah
Warna tanah merupakan sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang baru berkembang, indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, dan indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut: putih, kuning, kelabu, merah, coklat-kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh  kandungan bahan organik yang berwarna gelap,  makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna makin gelap. Intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan Kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang (Hanafiah 2014).
            Warna tanah  tidak secara langsung berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, tetapi tak langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan lengas tanah. Warna tanah merupakan karakteristik tanah yang penting karena berhubungan dengan kandungan bahan organik: warna hitam dan hitam kecoklatan (Susanto 2005).
Warna tanah ditentukan dengan membandingkan warna tanah tersebut dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna baku ini disusun tiga variabel, yaitu hue, value dan chroma hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan dan Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral  ke warna lainnya (Gusli  2015).





III. METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan praktikun pengamatan warna tanah dilaksanakan pada hari Kamis, 15  oktober 2015,  pukul 10.00 WITA sampai selesai dan bertempat  di Pelataran HIMTI,  Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan bahan
Bahan-bahan yang perlu diperlukan adalah sampel tanah dari tiga lapisan tanah dan air. Peralatan yang diperlukan adalah Munsell soil color book dan labuh semprot
3.3. Prosedur Kerja Praktikum Warna Tanah
1. Mengamati warna tanah secara langsung  tidak perlu diamati dilaboratorium, tetapi harus dengan kondisi cahaya yang cukup.
2. Mencocokkan tanah dengan buku Munsell,tapi sebelumnya tetapkan apakah tanah dalam keadaan kering, basah, atau lembab.
3. Mematahkan  bongkahan tanah yang akan diamati, agar kelihatan warna matriksnya.





















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil pengamatan dijelaskan didalam tabel berikut:
Tabel 3. Warna Tanah.
Lapisan
Hue
Value
Chroma
Keterangan
I
10 YR
4
6
10 YR 4/6 (Dark yellowish brown)
II
7,5 YR
4
6
7,5 YR 4/6 (Strong brown)
III
7,5 YR
3
2
7,5 YR 3/2 (Dark brown)

4.2. Pembahasan
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku Munsell Soil Color Chart,  warna dinyatakan dalam tiga satuan atau kriteria, yaitu kilapan (hue), nilai (value) dan kroma (chroma), menurut nama yang tercantum dalam lajur buku tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum warna
Berdasarkan hasil pengamatan warna tanah tanah diatas, terlihat bahwa setiap lapisan tanah memiliki warna yang yang berbeda-beda. Lapisan satu yang diambil pada kedalaman 0-25 cm. yang merupakan tanah pada lapisan paling atas dengan warna Dark yellowish brown. Dark yellowish brown adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 10 YR, Value= 4 dan chroma= 6. Biasanya ditulis dengan menggunakan notasi 10 YR 4/6 menurut buku Munsell Soil Color Chart.
Lapisan dua yang diambil pada kedalaman 25-45 cm. yang merupakan tanah pada lapisan kedua dari atas yang memiliki warna Strong Brown. Strong Brown adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 5 YR, Value= 4 dan chroma= 6. Biasanya ditulis dengan menggunakan notasi 5 YR 4/6 menurut buku Munsell Soil Color Chart.
Lapisan tiga yang diambil pada kedalaman 45-75 cm, yang merupakan lapisan tanah ketiga dari atas, yang memiliki warna Drak  Brown .Dark Brown adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 10 YR, Value= 4 dan chroma= 6. Biasanya ditulis dengan menggunakan notasi 10 YR 4/6,  menurut buku Munsell Soil Color Chart.

Dilihat dari Perbedaan antara lapisan satu dengan yang lain terlihat jelas dan nyata   pada lapisan kedua, warna tanahnya berbeda dengan lapisan satu dan tiga, begitu juga dengan lapisan satu dan tiga. Lapisan satu berwarna agak gelap karena mengandung bahan organik sedangkan lapisan dibawanya sudah mulai terang karena bahan organiknya makin berkurang karena telah megalami pencucian. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2014) yang menyatakan bahwa tanah yang berwarna gelap berarti mengandung bahan organik sedangkan tanah yang berwarna terang atau pucat berbahan organik rendah.
            Tanah yang telah diamati memiliki warna yang tidak murni terutama pada lapisan satu yang berwarna gelap coklat kekuningan  karna tanah pada lapisan pertama merupakan campuran dari warna coklat dengan warna kuning. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanfiah (2014) yang mengatakan bahwa kebanyakan tanah memiliki warna tanah yang tidak murni karena merupakan campuran dari beberapa warna.
Menurut Foth D (1998)  Tanah dengan drainase yang terhambat biasanya banyak mengandung bahan organik pada lapisan atas (top soil), sehingga berwarna gelap.  Tanah bagian bawah memiliki sedikit bahan organik sehingga berwarna kelabu muda.  Bila drainase agak baik, air dan suhu menguntungkan untuk peristiwa kimia, besi (Fe) dalam tanah teroksidasi sehingga menjadi senyawa yang berwarna merah dan kuning. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanah yang diamati berdasarkan tabel diatas berwarna coklat gelap pada lapisan pertama karna mengandung bahan organik.
Dari pengamatan pada tabel diatas kita dapat mengetahui sifat-sifat tanah yaitu kita dapat mengetahui tanah yang mengandung bahan organik dan membedakan tanah yang berdrainase baik maupun buruk. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim,dkk., (1986) yang mengemukakan bahwa warna tanah merupakan sifat morfologi yang bersifat nyata dan mudah di kenali.  Warna tanah dapat di gunakan sebagai petunjuk sifat-sifat tanah seperti kandungan bahan organik, kondisi drainase, aerase serta  menggunakan warna tanah dalam mengklasifikasikan tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon dalam tanah.







V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku “Munsell Soil Color Chart”. Warna pada lapisan satu adalah Dark yellowish brown   dengan notasi 10 YR 4/6 .Warna pada sampel 2 adalah Strong brown dengan notasi 7,5 YR 4/6. Warna pada sampel 3 adalah Dark brown dengan notasi 10 YR 4/6.
5.2. Saran
Dalam praktikum haruslah dilakukan dengan sangat teliti supaya tidak keliru menentukan warna.
















DAFTAR PUSTAKA
Foth,HD dan L.N.Turk .1998.Fundamental of soils science. New York:fifth Ed.John.waley&soil.
Gusli, S. 2015. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu tanah. Makassar: Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.
Hakim. N. dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung : Lampung.
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius


2 komentar: